Saturday, 23 April 2016

BE MY QUEEN, AND I'LL BE YOUR CLOWN



One day you said,


" I believe that something happened for a reason. Either it's for the good or bad.
All we can do now is to believe that what is happened will surely make us better for the future. "


You know?
There never was taste the same.
Despite continuing to look for, you may be replaced.
Even I kept to stay away, this feeling never be forgotten.


"I really missed you,"
"No matter what I did,"
"I couldn't stop thinking about you."

"I tried tiring myself out,"
"I tried very hard to forget,"
"I drank and did everything i could,"
"But I still missed you a lot."

"Was this is something you never thought you'd hear?"
"Then you should think on it,"
"Because this time, I am serious."



Ditulis dari hati, yang selalu gelisah
karena tak kunjung dijenguk rindu.

Wednesday, 16 March 2016

KHAYAL SANG PECUNDANG




" Kau pernah berpikir seperti aku? " , tanya seorang teman padaku.
Aku hanya diam dan sedikit mengangkat alis tebal ku.


" Apa memangnya? Berpikir tentang hidup? " , kutanya balik.


" Iya, hidupmu, juga hidupku yang seperti ini. Hidup yang penuh rasa cemas dan gonjang-ganjing. Pernah kau pikirkan sedikit? " , kata temanku.


" Tentang apa yang selalu mereka katakan tentangmu. Tentang dunia kita yang selalu dikucilkan. Tentang mereka yang selalu menganggap apa yang kau punya dan kau upayakan, tak ada gunanya. Bahkan untuk kita sendiri. " ,  lanjut temanku dengan nada agak tinggi dan parau.


Aku tersenyum. Hanya tersenyum dengan perkataan dan pertanyaan menggebu-gebu temanku itu. 
Kemudian aku sedikit bergeser dari tempat duduk ku supaya bisa lebih dekat dengan temanku.

Aku berbisik.


" Tenang, kawan. Tak perlu kau pusingkan. Semua yang kau dengar, semua yang kau rasakan , semua yang kau pikir selama ini, itu salah. " , ucapku tenang.


Temanku berdecak heran dengan apa yang dia dengar.
Kemudian dia menatap ku dalam, dan bertanya-tanya dalam hati  dimana kesalahannya.


" Jadi, maksudmu ? Selama ini... ? " , tanya nya, setelah tersadar dengan apa maksud perkataan ku.


" Benar, kawan. Mereka tak pernah mengucilkan. Mereka tak pernah berkata apa-apa. Mereka bahkan tak pernah berbuat sesuatu kepadamu. "


" Sebab, mereka bahkan tak pernah menganggapmu... "


Dia pun bergegas cepat, berlari sekencang mungkin menjauh dariku.
Tatapannya tajam. Matanya seakan berkata; hidup tak selamanya indah.
Bersiap menjawab semua.

=========================================================

Hidup nggak selalu tentang apa yang kita pikir.
Tapi segala yang kita pikir membantu kita untuk hidup.

Hidup mungkin sulit, tapi hidup juga mudah. 
Tapi tentu nggak semudah itu, juga nggak sesulit itu.

Apa yang kita pikir tentu nggak sama dengan yang orang lain pikir. 
Tapi selalu ada waktu tertentu dimana hal yang kita pikir akan sama dengan apa yang orang lain pikir.

Jangan merumitkan hal-hal yang sederhana, karena akan semakin rumit.
Tapi jangan sembarangan menyederhanakan hal-hal yang rumit, karena juga nggak sesederhana itu.

Perasaan yang kita hidupkan setelah lama mati, bukan berarti akan terus bikin kita hidup.
Tapi perasaan yang nanti akan bikin kita hidup, pasti adalah perasaan yang nggak akan kita lupakan sampai mati.


Enggak usah bingung baca tulisan ini.
Tulisan ini bukan hal yang seharusnya bikin hidupmu bingung.



Selamat malam, dari Jakarta.
yang malam ini dibuat dari cuaca yang panas dan dengan perasaan penulis yang bingung.
Semoga tetap kau dapat intinya.

Monday, 7 March 2016

KERESAHAN DI UJUNG MALAM

Aku sampai di ujung jalan, yang sebelumnya tak pernah tampak didepan mataku. 
Tiba-tiba kujumpai ada pertigaan disana. 
Oh, bukan. Perempatan. 
Lalu sesaat aku terdiam sambil melihat ke langit.
Berharap Dia memberiku sebuah jawaban dari pertanyaan yang sebenarnya tidak muluk-muluk.


Jalan mana yang harus kuambil?



Tersadar, ini merupakan masa yang benar-benar penuh pemikiran. 
Di titik ini aku mendapati krisis kepercayaan yang akut. 
Bahkan dari orang-orang terdekat yang biasanya selalu bisa mengembalikan kepercayaan diriku sekalipun. 
Aku mulai menjadi seorang introvert yang sangat membenci dunia.



Mungkinkah ini saatnya?
Apa ini fase saturasi yang banyak orang bicarakan?
Seperti ini rasanya ada di titik terendah?




Masuk ke dalam khayalan klasik yang selalu orang bicarakan.



Dunia akan jadi tempat yang terlalu ramai jika tanpa kehadiran Introvert...
Benar juga.
Andai aku bisa memutar waktu untuk kembali



Ah! Kalaupun bisa, mau kembali kemana? 

Kembali ke masa kecil? 
Atau lebih jauh lagi, ke masa Pembuahan? Hahahahaha..
Kenapa tak pernah berpikir untuk memilih tidak dilahirkan ke dunia saja? Bodoh.



Kemudian, bintang tertawa terbahak-bahak. 

Langit tersenyum meringis dan bulir hujan perlahan datang menari-nari sambil memainkan melodi pesakitan. 
Mengiris rasa.



Diam ditempat dan tak memilih jalan mana yang harus diambil pun bukan sebuah hal bijak. 

Itu cuma cara seorang pecundang mencari rasa aman untuk sementara.
Iya kan?



Tiba-tiba saat sudah mendekati garis akhir, aku mendapati ada yang menunggu di salah satu jalan.
Siapa ya?
Belum pernah kulihat sebelumnya.
Eh, atau sudah?
Kemudian suara-suara kecil yang biasa bersembunyi dalam pikiranku mulai bergunjing.



Sudah, tak usah dipikirkan yang dulu.
Aku tau kau manusia yang penuh pertimbangan
Tapi lihatlah, pakai dua matamu itu
Jalan itu paling terang, bukan?
Itu asalmu dulu.
Lantas apa yang kau takutkan?



Hatiku ragu, tapi langkahku tak berhenti bergerak menuju kesana.
Kemudian aku memilih untuk berdiskusi dengan isi kepalaku dan mengabaikan apa yang hatiku rasakan.
Ya, aku seorang laki-laki, ucapku.
Kalau masa depanku gelap, jelas lebih baik aku menghadapinya selayaknya seorang laki-laki, daripada berusaha mencerahkannya dengan imajinasi yang sia-sia.
Baiklah.
Mari kita mulai lagi, dengan penuh keyakinan dan tanpa keraguan.
Kataku, sambil berbisik pada Hati.




ditulis di Jakarta;
yang malam ini dibuat dari secangkir Kopi Jahe
dan disertai perasaan riang saat meminumnya.

Friday, 19 February 2016

DIABAIKAN DALAM SENDU

Entah kenapa, perasaan ini tiba-tiba datang lagi. Bikin resah.
Seperti kebanyakan orang saat sedang resah terhadap sesuatu, pasti seorang itu cari cara buat ngilangin keresahannya. Begitupun gue..

Percaya atau enggak, nulis adalah cara gue. Kenapa? Karena dengan nulis, gue bisa ungkapin semua yang ada di pikiran gue seluas-luasnya, sebebas-bebasnya tanpa ada yang ngelarang atau nyanggah pikiran gue hahahaha


Oke, post kali ini gue akan coba angkat satu bahasan yang agak menggugah hati.

Di-abai-kan / Ter-abai-kan

Elo semua pasti pernah dong ngerasain kaya gini. Nggak mungkin enggak. Kalo ada diantara elo semua yang baca ngerasa enggak pernah diabaikan, coba sini bilang ke gue, dan gue akan abaikan elo wkwkwkkw

Biasanya apa sih yang kita rasain kalo lagi diabaikan/terabaikan?
Kesel sendiri?
Marah?
Sedih?
Yap, kebanyakan orang akan merasa down atau berubah moodnya jadi agak kebiru-biruan saat sadar dirinya udah diabaikan orang lain, tapi.......

Gue nggak kaya gitu.
Gue bukan orang kaya gitu.

Coba deh kita sejenak berpikir positif dan lihat sesuatu hal kaya gini itu dari dunia yang beda. Percaya atau enggak, sebenernya diabaikan adalah hal yang bagus buat diri kita.

Kenapa gue berani bilang kalo diabaikan adalah hal yang bagus buat diri kita?
Oke, gue coba jelasin beberapa alasannya :

Dengan diabaikan, kita jadi tau kalau orang yang mengabaikan kita bukanlah orang yang tepat untuk kita jadiin rekan, partner, mitra bisnis ataupun bahkan pasangan. Tapiiiii, tetep jadiin mereka temen, karena dalam hidup, kita gaboleh pilih-pilih temen, dan gue juga percaya kalau teman adalah sebagian dari rezekiNya, hanya aja kurangin lah berharap sesuatu dari orang-orang yang udah mengabaikan kita.

Dengan diabaikan, kita jadi semakin ngerti kalo emang di dunia ini penuh dengan intrik dan ketimpangan. Hanya yang berpenampilan menarik atau yang punya duit banyak yang biasanya selalu dapet perhatian dan jarang banget diabaikan. Right?

Tapi dengan diabaikan, kita juga akan tersadar dan berpikir :

"Kenapa sih gue diginiin? Salah gue apa ya? Kurang gue apa ya?"

Nah, inilah positifnya. Kita jadi bisa introspeksi diri kita supaya kita bisa jadi pribadi yang lebih baik. Kita jadi lebih terpacu untuk melakukan banyak hal positif untuk semakin membuat diri kita lebih baik lagi dan pada akhirnya, kita nggak bisa diabaikan lagi oleh orang lain.

Dan pada akhirnya, setelah kita berhasil bangkit, kita jadi punya dunia baru yang lebih layak buat kita jalanin. 

Kadang aku bertanya tanya, mengapa semua orang ingin selalu dianggap?
Padahal semua orang sudah punya porsinya masing-masing.

Jadi intinya, dengan elo diabaikan, elo jadi punya waktu lebih banyak untuk memperbaiki diri lo, dan nanti saat waktunya tiba, lo bisa buktiin ke orang-orang yang dulu pernah mengabaikan elo bahwa elo bukan lagi orang yang pantas diabaikan!

Tapiiiii ada tapinya nih. Saat lo udah jadi orang yang lebih baik, dan jadi orang yang selalu dianggap, jangan pernah mengulang kesalahan yang udah lo tau.
Jangan pernah mengabaikan orang lain. Karena lo udah tau gimana rasanya diabaikan itu. Jangan pernah ingin mengabaikan oraang lain dan tetap jadi pribadi yang baik. Setuju? ☺

Orang yang sudah lebih baik, pasti pada akhirnya akan bertemu dan dikumpulkan berbarengan dengan orang-orang yang baik juga. Selalu ingat untuk selalu sabar dan memperbaiki diri #Teteup :p

Eh, ini kok nyambung ke postingan gue yang sebelumnya tentang pembuktian dan memperbaiki diri ya? Hmmm...

Yaudahlah, nggak penting! Abaikan saja postingan ini~~

Selamat malam, dari Cimahi yang dingin tapi ditemani kopi hangat dan adik-adik berisik yang bikin kangen selalu. Bye!

Sunday, 14 February 2016

SEPENTING ITUKAH PEMBUKTIAN?

" Untuk apa... " 
" Untuk apa Cinta tanpa pembuktian... " 
" Untuk apa status kita pertahankan bila sudah tak lagi cinta? "

 Gitu sih, kalau kata lirik lagu nya Maudy Ayunda yang akhir-akhir ini booming di telinga kita. Selain kualitas suaranya doi yang memang luar biasa, musikalitas dan lirik yang disampaikan sama Maudy juga pas banget menurut gue. Pas dalam artian bagus, dan memang pas. Nggak kurang dan nggak dilebih-lebihkan supaya terdengar galau.

Tapi, disini tentunya gue nggak akan bahas lebih jauh soal Maudy, disini gue justru mau berterima kasih sama dia, karena berkat dengerin lagunya gue jadi punya inspirasi untuk nulis.

Sesuai judul diatas, gue coba bahas tentang satu kata yang sering kita denger tapi kayanya kok kadang susah banget kita lakuin. Yap. Bukti.

Ternyata, nggak cuma pemimpin rakyat di negeri ini aja yang sulit dipercaya karena nggak bisa ngasih bukti. Kita, para kaum muda juga biasanya selalu sulit untuk ngasih pembuktian.
Benar seperti itu?

Gue curiga, kalau orang-orang yang sekarang jadi pemimpin di negeri ini, yang selalu gagal (memang kebanyakan di cap gagal kan ya) dalam ngebuktiin janjinya untuk memajukan negeri ini, dulunya adalah pemuda yang juga nggak pernah bisa atau sulit sekali untuk bisa ngasih bukti atas ucapan nya.

Sesuatu yang baik, dimulai dari awal yang baik, dari hal-hal yang baik. Begitupun sebaliknya, ya kan? Paham maksudnya?


Dia bilang...
" Aku cinta kamu, sebesar aku cinta pada negeri ini "
" Aku menghormati Ibuku, seperti aku menghormati Sang Saka Merah Putih."
" Aku tak akan mengecewakanmu, aku berjanji "

"Aku percaya dia memang seperti itu. Tapi aku juga percaya bahwa Cinta itu kata kerja, bukan kata dia. Semua tak berarti apa apa kalau dia tidak membuktikannya...  " 

" Karena tanpa sebuah pembuktian, bahkan orang yang sangat bersalah pun tak bisa dipenjarakan. "


 Well.. sebaik-baiknya penantian adalah memperbaiki diri. Semoga para pemimpin rakyat di negeri ini selalu punya keinginan untuk memperbaiki diri untuk kemudian memperbaiki masyarakatnya di kemudian hari.

Begitupun gue, dan elo, kaum kaum muda yang masih sering sulit memberikan bukti, semoga dengan tulisan ini, gue elo dan semua kaum muda di negara ini pada akhirnya nanti punya kekuatan untuk bertindak dan terbukti jadi lebih baik. Siapa tau, gue nantinya atau bahkan elo bisa jadi pemimpin di negeri ini. Pemimpin yang selalu bisa memberikan bukti yang baik atas semua ucapan yang dilontarkan. Pemimpin yang terbukti sudah baik sejak masa muda nya. Semoga.

Selamat malam dari Jakarta, selamat mendengarkan kembali album terbaru Maudy Ayunda yang ternyata lagu-lagunya memang sangat aduhai. Terbukti. 👋👋👋