Wednesday 21 August 2019

SEBUAH UTAS - TENTANG KEHIDUPAN



Halo, apa kabar ?
Adakah yang masih menunggu pemilik blog ini untuk memposting tulisan baru lagi ?
Rasa-rasanya, menulis bukanlah lagi sebuah jawaban untuk semua kegundahan yang dirasa.



Diam di pojokan kamar, berbaring diatas kasur, berpikir yang tidak-tidak tentang masa depan, atau bahkan mengajak langit-langit berbicara lebih terasa mudah dilakukan oleh saya dalam beberapa bulan ke belakang.



Merenungi waktu-waktu yang hilang dalam hidup saya, dan apa saja yang terjadi selama masa itu membuat saya merasakan dua hal; kegundahan karena hal-hal yang tidak saya inginkan harus terjadi, dan kenikmatan proses diri untuk belajar menerima hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.



Pada akhirnya semua yang saya rasakan hanyalah trigger untuk menyadarkan diri saya kalau saya adalah seorang manusia. Ada hal-hal tentang kehidupan yang bisa sangat matang kita rencanakan, namun tidak bisa diwujudkan, sebaik apapun perencanaannya. Ada hal-hal yang tidak pernah sama sekali kita pikirkan dan tidak kita sangka, namun tiba-tiba datang dan terjadi didalam hidup kita. Semesta selalu punya cara yang unik untuk bercanda pada manusia, kan ?


===


Sebagai seorang manusia, saya percaya bahwa akan ada hal-hal baik yang terjadi setelah hal-hal yang kurang baik. Setidaknya, ada pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari hal-hal yang kurang baik tersebut kalaupun memang hal baik nya belum terjadi. 



Kalau kita merasa hal baik tersebut belum ada juga, mungkin kita yang harus lebih peka melihat sekitar. Bisa jadi, hal-hal baik ini sudah terjadi namun kita tidak menyadarinya. Bisa jadi, hal-hal baik ini sudah terjadi, tapi bukan kita yang merasakannya, tapi orang-orang di sekeliling kita yang turut merasakan. 



Misalnya, saat kamu dihadapkan dengan jalan hidup yang terlihat baik; karir, pendidikan, dan cinta. Tiba-tiba di satu titik kehidupan, hatimu dipatahkan. Kamu hancur sejadi-jadinya. Kamu merasa sudah tidak ada lagi harapan di dunia ini untuk kedepannya. Kamu merasa semua yang kamu lakukan hanya sia-sia dan buang-buang waktu.



Sembari menikmati rasa patah hati itu, tanpa kamu sadari karir mu stabil atau bahkan naik. Kamu berkesempatan melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi lagi. Kamu memiliki banyak teman-teman baru diluar sana. Kamu memiliki kesempatan untuk lebih mengeksplorasi hal-hal yang sebelumnya tidak pernah kamu sadari. Kamu menjadi lebih tenang dan bahagia menikmati hidup. Bukankah itu hal-hal yang baik ?


Tidak selalu ada pelangi setelah hujan reda, tapi pada akhirnya hujan tetap reda, kan ?


===


Saat dunia mempecundangi, bersyukur. Saat sedang tinggi, bersyukur. Saat dikhianati, bersyukur. Saat berhasil dalam suatu urusan, bersyukur. Intinya adalah bersyukur, untuk apapun yang terjadi. Karena hal-hal yang baik bisa direnggut kapan saja, dan hal-hal yang buruk bisa datang kapan saja. Syukuri selagi bisa.



Saya mungkin bukan orang yang paling bisa memberikan motivasi soal hidup. Pengalaman saya di dunia bisa jadi tidak seberapa. Beberapa diantara kalian yang membaca tulisan ini pun bisa saja menggumam dalam hati "ah, ngomong doang mah gampang". Tapi semoga tulisan ini bisa menjadi salah satu pecutan motivasi untuk kita semua, termasuk saya.



Time won't heal, pada akhirnya waktu hanya membuat kita terbiasa dengan segala sesuatu nya. Tetap membumi dan jangan pernah berhenti melangitkan doa. Semoga sederhana, sesederhana perasaan bahagia. Semoga kuat, sekuat cinta dan kehidupan. Semoga kedamaian tetap hidup dan kehidupan tetap damai. Terima kasih telah jadi dirimu sendiri sampai hari ini.



masih ditulis oleh Guzti Eka Putra
di Minggu ke-3 bulan Agustus
tahun 2019 di Jakarta

No comments:

Post a Comment