Friday 19 February 2016

DIABAIKAN DALAM SENDU

Entah kenapa, perasaan ini tiba-tiba datang lagi. Bikin resah.
Seperti kebanyakan orang saat sedang resah terhadap sesuatu, pasti seorang itu cari cara buat ngilangin keresahannya. Begitupun gue..

Percaya atau enggak, nulis adalah cara gue. Kenapa? Karena dengan nulis, gue bisa ungkapin semua yang ada di pikiran gue seluas-luasnya, sebebas-bebasnya tanpa ada yang ngelarang atau nyanggah pikiran gue hahahaha


Oke, post kali ini gue akan coba angkat satu bahasan yang agak menggugah hati.

Di-abai-kan / Ter-abai-kan

Elo semua pasti pernah dong ngerasain kaya gini. Nggak mungkin enggak. Kalo ada diantara elo semua yang baca ngerasa enggak pernah diabaikan, coba sini bilang ke gue, dan gue akan abaikan elo wkwkwkkw

Biasanya apa sih yang kita rasain kalo lagi diabaikan/terabaikan?
Kesel sendiri?
Marah?
Sedih?
Yap, kebanyakan orang akan merasa down atau berubah moodnya jadi agak kebiru-biruan saat sadar dirinya udah diabaikan orang lain, tapi.......

Gue nggak kaya gitu.
Gue bukan orang kaya gitu.

Coba deh kita sejenak berpikir positif dan lihat sesuatu hal kaya gini itu dari dunia yang beda. Percaya atau enggak, sebenernya diabaikan adalah hal yang bagus buat diri kita.

Kenapa gue berani bilang kalo diabaikan adalah hal yang bagus buat diri kita?
Oke, gue coba jelasin beberapa alasannya :

Dengan diabaikan, kita jadi tau kalau orang yang mengabaikan kita bukanlah orang yang tepat untuk kita jadiin rekan, partner, mitra bisnis ataupun bahkan pasangan. Tapiiiii, tetep jadiin mereka temen, karena dalam hidup, kita gaboleh pilih-pilih temen, dan gue juga percaya kalau teman adalah sebagian dari rezekiNya, hanya aja kurangin lah berharap sesuatu dari orang-orang yang udah mengabaikan kita.

Dengan diabaikan, kita jadi semakin ngerti kalo emang di dunia ini penuh dengan intrik dan ketimpangan. Hanya yang berpenampilan menarik atau yang punya duit banyak yang biasanya selalu dapet perhatian dan jarang banget diabaikan. Right?

Tapi dengan diabaikan, kita juga akan tersadar dan berpikir :

"Kenapa sih gue diginiin? Salah gue apa ya? Kurang gue apa ya?"

Nah, inilah positifnya. Kita jadi bisa introspeksi diri kita supaya kita bisa jadi pribadi yang lebih baik. Kita jadi lebih terpacu untuk melakukan banyak hal positif untuk semakin membuat diri kita lebih baik lagi dan pada akhirnya, kita nggak bisa diabaikan lagi oleh orang lain.

Dan pada akhirnya, setelah kita berhasil bangkit, kita jadi punya dunia baru yang lebih layak buat kita jalanin. 

Kadang aku bertanya tanya, mengapa semua orang ingin selalu dianggap?
Padahal semua orang sudah punya porsinya masing-masing.

Jadi intinya, dengan elo diabaikan, elo jadi punya waktu lebih banyak untuk memperbaiki diri lo, dan nanti saat waktunya tiba, lo bisa buktiin ke orang-orang yang dulu pernah mengabaikan elo bahwa elo bukan lagi orang yang pantas diabaikan!

Tapiiiii ada tapinya nih. Saat lo udah jadi orang yang lebih baik, dan jadi orang yang selalu dianggap, jangan pernah mengulang kesalahan yang udah lo tau.
Jangan pernah mengabaikan orang lain. Karena lo udah tau gimana rasanya diabaikan itu. Jangan pernah ingin mengabaikan oraang lain dan tetap jadi pribadi yang baik. Setuju? ☺

Orang yang sudah lebih baik, pasti pada akhirnya akan bertemu dan dikumpulkan berbarengan dengan orang-orang yang baik juga. Selalu ingat untuk selalu sabar dan memperbaiki diri #Teteup :p

Eh, ini kok nyambung ke postingan gue yang sebelumnya tentang pembuktian dan memperbaiki diri ya? Hmmm...

Yaudahlah, nggak penting! Abaikan saja postingan ini~~

Selamat malam, dari Cimahi yang dingin tapi ditemani kopi hangat dan adik-adik berisik yang bikin kangen selalu. Bye!

No comments:

Post a Comment